blog image
Created by : admin - 2019-10-26 14:01:56

Presiden Joko Widodo juga mengajak ASEAN dan Republik Korea untuk meningkatkan kerja sama ekonomi berbasis kerakyatan yang bisa dinikmati langsung oleh rakyat.  Ini sejalan dengan bukti bahwa UMKM di ASEAN dan Republik Korea menyerap tenaga kerja hampir 90% dan berkontribusi  sekitar 50% GDP.

“Saya mengajak ASEAN dan Republik Korea untuk meningkatkan produktivitas dan kapabilitas UMKM, melalui penguatan inovasi dan penerapan teknologi,” ujar Presiden.

Namun, UMKM juga  perlu meningkatkan daya saing agar bisa berkompetisi dengan produk-produk lain. Oleh karena itu, ASEAN dan Republik Korea harus bekerja sama dan saling memberikan informasi yang dapat membawa dampak positif bagi UMKM.

“Perlu didorong peningkatan akses terhadap ‘Research and Development’ bagi UMKM dan peningkatan kerja sama pemerintah dan bisnis untuk mendorong kewirausahaan,” imbuhnya.
Kedamaian, kestabilan, dan keamanan kawasan sebagai faktor yang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu kawasan. Hal  itu disampaikan oleh Presiden Joko Widodo menanggapi sambutan Presiden Republik Korea Park Geun-hye dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-Republik Korea Ke-18, yang digelar Rabu, 9 September 2016 di National Convention Centre, Vientiane, Republik Demokrasi Rakyat Laos.

Sementara itu, di tengah kondisi  Semenanjung Korea yang  memprihatinkan, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sikap toleransi, saling menghormati dan saling menghargai antar setiap negara.

“Saya menekankan pentingnya untuk menahan diri dan tidak melakukan provokasi. Saya menekankan agar Korea Utara menghormati semua resolusi Dewan Keamanan PBB terkait proses denuklirisasi di Semenanjung Korea,” tegasnya.

Ditekankan juga, kerja sama sosial budaya melalui people-to-people contacts  juga mempengaruhi hubungan ekonomi di kawasan, sehingga menimbulkan sikap saling pengertian dan kontribusi antar ASEAN dan Republik Korea.

People-to-people contacts  merupakan kunci  penguatan kerja sama sosial budaya ASEAN-Repubik Korea,” terang Presiden.

Lebih lanjut Presiden Joko Widodo menyatakan terjadinya perkembangan positif pada industri ekonomi kreatif di ASEAN dan Republik Korea, mulai dari potensi ekonomi yang tinggi hingga peningkatan jumlah kunjungan wisatawan kedua kawasan.

“Potensi itu mencapai sekitar USD 26 miliar di Republik Korea dan USD 50 miliar di ASEAN serta 7 juta orang melakukan saling kunjung pada tahun 2015, ujarnya.

sumber : presiden.go.id