Penuh Sampah - Aliran sungai di bawah jembatan Kaligawe yang berada di Semarang Utara tepatnya di Sungai Banjir Kanal Timur tertutup oleh tumpukan sampah. Jika hal ini terus di biarkan dan tidak ada pembersihan jika hujan turun lebat kawasan Kali Gawe akan terendam banjir, Senin (2/4). (Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018,Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menggelar Rakornas Jakstarnas tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menghadiri acara tersebut dan menyoroti masalah pengelolaan sampah di Indonesia.
Tjahjo menilai pengelolaan sampah di tanah air belum sebaik di negara tetangga seperti Singapura ataupun Jepang.
"Para LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) selalu mengkritisi bagaimana Indonesia mengurusi sampah nggak bisa cepat seperti Singapura, atau seperti Jepang misalnya," ujar Tjahjo di Manggala Wanabhakti, Jl Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Selasa (3/4/2018).
Indonesia masih tertinggal dalam pengelolaan sampah, kata dia, karena masyarakatnya masih terbilang minim kesadaran terhadap sampah.
Di sisi lain, ia melihat faktor lain juga mempengaruhi. Seperti Singapura, ia mengatakan Singapura adalah negara kecamatan. Sehingga pengelolaan sampah dapat dikelola dengan mudah.
Pun demikian dengan Jepang yang memiliki keunggulan dalam kemajuan teknologi untuk mengelola sampah. "Kalau negara kita ini kan begitu besar dan banyak masyarakatnya," ungkap Tjahjo.
Lebih lanjut, politisi PDI Perjuangan ini juga mengomentari program kotak sampah yang hingga kini belum juga memadai.
"Contoh kalau kantor instansi pemerintah dan swasta. Sarana umum Terminal, Airport dan pariwisata, diperbanyak kotak sampahnya aja belum," pungkasnya.
sumber: tribunnews.com