Denpasar (10/3)- Direktur Kelembagaan dan Kerjasama Desa Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Chaerul Dwi Sapta didampingi Analis Kebijakan Ahli Madya Dini Anggraini menghadiri rapat kerja teknis Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) bidang pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dengan tema Optimalisasi Kemampuan Penyuluh Narkoba Melalui Soft Power Approach guna Mewujudkan Indonesia bersinar di Denpasar, Bali, Kamis (10/3).
Pada kesempatan tersebut Chaerul memberikan paparan terkait kegiatan yang berlangsung.
"Kondisi saat ini masih perlu dilakukan optimalisasi terkait edukasi dan informasi terhadap pemerintahan daerah dan pemerintahan desa serta perlu pengoptimalan sistem pelaporan tentang penyalahgunaan narkoba di masyarakat dan perlindungan terhadap pelapor/masyarakat yang melaporkan penyalahgunaan narkoba serta perlu adanya pembinaan, pengawasan, serta fasilitasi terhadap bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat," tuturnya.
Ia melanjutkan, "Upaya tindak lanjut Kemendagri bersama Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) untuk menangani kondisi itu dengan melakukan penguatan dasar hukum tentang perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah dan pemerintah desa (kodefikasi dan nomenklatur) serta pelaksaan MoU antara TP PKK dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) dan memasukkan pencegahan penyalahgunaan narkoba oleh TP PKK dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2023".
Kepala BNN Petrus R. Golose yang hadir langsung sekaligus membuka acara tersebut menyampaikan bahwa kata kunci dalam kegiatan ini adalah optimalisasi kemampuan penyuluh di lapangan.
"Artinya, para penyuluh harus dapat mengoptimalkan kemampuannya dalam rangka melakukan tugasnya yang sangat mulia, yaitu menyelamatkan generasi bangsa. Saya merasa bangga dengan peran penyuluh narkoba di tengah masyarakat," kata Petrus.
Menurut mantan Kapolda Bali ini, para penyuluh merupakan duta yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.
"Penyuluh narkoba menjadi ujung tombak yang melakukan fungsi utama pencegahan baik di jajaran pusat hingga ke daerah. Melalui kegiatan rapat kerja teknis ini diharapkan dapat menyatukan pandangan bersama terkait pelaksanaan kebijakan pencegahan untuk mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar) serta mengembangkan program P4GN secara lebih efektif," pungkas Petrus.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh penyuluh Narkoba, perwakilan Badan Narkotika Nasional Kabupaten/Kota (BNNK) dan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) seluruh Indonesia.