blog image
Created by : admin - 2019-10-26 14:01:56

Wahyu Pujiyono, Kepala Desa Gemaharjo, batik (abu-abu gelap) bersama Tim Pendamping dari Jatim
 
Desa Gemaharjo merupakan salah satu desa di Kecamatan Tegalombo, Kab. Pacitan. Terletak di belahan Utara Kabupaten Pacitan berbatasan dengan Kabupaten Ponorogo. Konon kabarnya  dari para sesepuh desa, Desa Gemaharjo sudah ada sejak jaman Belanda sehingga sistem pemerintahannya masih menganut sistem kerajaan dengan wilayah kekuasaan Raja Solo. Oleh karenanya sebutan Bekelan dan Kepala Bekelnya adalah Soroito. Setelah Soroito meninggal dunia, perjuangan dipimpin oleh putranya yang bernama Sorontani.

Pada masa kepemimpinan Sorontani, Desa Gemaharjo mengalami perkembangan sangat pesat dan menjadi sangat ramai. Hingga akhirnya menjadi daerah “Kademangan” yang terdiri dari 3 Bekelan yaitu Gemah sebagi Kademangan dan desa yang lain bertempat di Gayam dan Clumpring.

Desa Gemaharjo terdiri dari 7 dusun dengan jumlah penduduk 6.079 jiwa. Mata pencaharian sebagian besar adalah petani, selanjutnya pedagang, pengrajin/industri kecil, dll. Potensi yang dimiliki desa gemaharjo adalah di sektor pertanian, perkebunan, dan kehutanan. Komoditas unggulannya antara lain: tanaman kakau, jagung, empon2, produksi hutan rakyat, cengkih, tembakau. Namun begitu desa gemaharjo masih memiliki tingkat prosentase kemiskinan yang tinggi yaitu 40%.

Ditanya tentang produk dan kegiatan unggulan yang mengantarkannya masuk ke empat besar Wilayah II, dapat diidentifikasi ke dalam 3 sektor, yaitu sektor pemerintahan, sektor kewilayahan dan sektor kemasyarakatan.

Dalam sektor pemerintahan, antara lain telah dilakukannya program Satu Kaur Satu Laptop. Hal ini dalam rangka meningkatkan kinerja dan pelayanan perangkat desa Gemaharjo. Desa Gemaharjo juga sudah menyelenggarakan Website Desa dan SID atau Sistem Informasi Desa. Dengan SID (Sisten Informasi Desa) ini pelayanan administrasi publik yang semula memerlukan waktu 5-6 menit, bisa dipercepat menjadi cukup kurang dari 1 menit.

Dari sektor kewilayahan, Desa Gemaharjo telah bekerjasama dengan CV. DAS dan PT Nestle dalam pengembangan ternak sapi perah. Dalam waktu 3 tahun, gapoktan Desa Gemaharjo mampu mengembangkan sapi dari 31 ekor menjadi 180 ekor. Ada juga Unit Pengolah Pupuk Organik (UPPO) yang kelola oleh Karang Taruna. Pupuk organik ini digunakan untuk memupuk hutan rakyat, kebun pembibitan, tanaman obat, kebun singkong sebagai bahan baku UKM dsb.

Adapun di bidang kemasyarakatan, dikoordinir oleh Karang Taruna, masyarakat mampu mengembangkan Travel Online dalam rangka mendukung kemudahan bagi para wisatawan. Masyarakat juga memprakarsai Program Satu RT Satu Poskamling, Program Minum susu untuk anak sekolah (perdes no.8 tahun 2015), Mempunyai Perpustakaan Desa, Program GPMB (Gerakan Peningkatan Minat Baca).

Dalam rangka melestarikan seni budaya daerah, masyarakat Desa Gemaharjo setiap tanhun menyelenggarakan Upacara adat Murwokolo, Bersih Desa dan Ekstrakulikuler Gamelan di 3 SD dan SMA.
“Dengan perkembangan teknologi, kami berusaha mempertahan semangat gotong royong dan kekeluargaan. Ini semangat kami dalam membangun desa di tengah pesatnya perkembangan teknologi informasi”, ungkap Wahyu Pujiyono, Kepala Desa Gemaharjo.

Dari sisi prestasi yang pernah diraihnya, Desa Gemaharjo berhasil meraih Juara I Pelunasan PBB (tiga tahun berturut-turut), Maju Tingkat Nasional Lomba Posyandu 2016, Maju tingkat Provinsi Lomba Perpustakaan Desa 2016, Lomba Pasar Desa (masuk 8 besar TK.Provinsi). (Red : Agt-Jam)