Jakarta, (7/2)-Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menekankan dua hal utama menekan gelombang penularan virus Covid-19 varian Omicron kepada seluruh kepala daerah, pimpinan kepolisian (Polri) dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan daerah (Forkopimda) di Indonesia.
Dua hal tersebut adalah percepatan vaksinasi, utamanya usia lansia hingga mencapai target minimal 70 persen serta memperketat protokol kesehatan (Prokes) di masyarakat.
“Tidak perlu banyak-banyak hal saya tekankan, dua hal inilah yang utama sebagai kunci menahan gelombang penularan virus. Ini yang harus diantisipasi oleh seluruh kepala daerah dibantu oleh Dandim, Polri dan jajaran Forkopimda, guna menghadapi gelombang varian Omicron di tiga pekan ke depan,” tegasnya.
Arahan Presiden Joko Widodo tersebut disampaikan dalam rapat dengan seluruh kepala daerah, jajaran pimpinan kepolisian dan TNI beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan daerah (Forkopimda) di Indonesia secara daring pada hari Senin (7/2/2022).
Presiden didampingi Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian juga menerima laporan terkini kondisi perkembangan pandemi Covid-19 khususnya sejak gelombang Omicron mulai masuk di lima daerah, yaitu Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Maluku, Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, Kota Pasuruan dan Kota Bekasi Provinsi Jawa Barat.
Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung selaku moderator dalam rapat tersebut menyebutkan bahwa DKI Jakarta sebagai pintu masuk pertama kedatangan dari luar negeri merupakan kota yang meningkat paling cepat penyebaran kasus Omicron, sehingga diharapkan ada penanganan lebih lanjut terhadap kasus ini.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membenarkan adanya peningkatan kasus harian sebaran Omicron dibandingkan saat kasus varian delta di pertengahan tahun 2021. “Setidaknya memang ada peningkatan kasus harian hingga mencapai 15802 kasus di bulan januari 2022, dan meninggal kasusnya 30. Ini masih di bawah kondisi kasus di masa varian delta. Namun demikian, kami akan terus mengikuti arahan Bapak Presiden dalam menangani gelombang penularannya melalui bebarapa hal, seperti percepatan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan serta penempatan kasus orang tanpa gejala (OTG) atau kasus ringan melalui sistem isolasi terpusat (Isoter),” terangnya.
Selain peningkatan kasus Covid-19 di Jakarta, Presiden Joko Widodo juga menerima laporan adanya peningkatan kasus di Provinsi Bali. “Di Bali ini kasusnya tertinggi, kemudian di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Nah, di Bali ini mengapa demikian, Gubernur harus bisa menemukan di mana letak celahnya atau bolongnya dalam penanganannya. Apakah vaksinasi atau protokol kesehatannya. Jika memang ada peralatan atau kebutuhan menyangkut vaksinasi kurang, sebaiknya segera melaporkan kepada Menteri Kesehatan untuk bisa segera dipenuhi kebutuhannya,” urainya.
Menyakut kebutuhan vaksinasi, Presiden juga memberikan arahan yang sama untuk semua kepala daerah, yaitu untuk segera melaporkan kebutuhannya agar bisa diperintahkan untuk segera dipenuhi demi menekan gelombang penularan Omicron.
“Vaksinasi khusus lansia adalah yang harus ditargetkan, bagi daerah yang masih belum mencapai tujuh puluh persen capaian vaksinasi harus segera dipenuhi. Kita semua tahu bahwa vaksinasi terbukti efektif menekan angka kasus meninggal karena Covid-19. Jadi mohon dapat saling bekerjasama seluruh kepala daerah, TNI Polri dan jajaran Forkopimda,” tegasnya.
Rapat secara daring ini sebelumnya diawali dengan rapat terbatas (Ratas) di lingkungan kementerian dan lembaga terkait penanganan Covid-19 menghadapi gelombang Omicron, termasuk Kementrian Dalam Negeri yang diikuti oleh jajaran pimpinan direktorat jenderal.