blog image
Created by : admin - 2019-10-26 14:01:56

Foto: Penjabat Gubernur Banten Nata Irawan. (Bahtiar/detikcom)

Serang - Penjabat Gubernur Banten Nata Irawan memaparkan beberapa isu penting terkait masalah di Provinsi Banten. Persoalan kemiskinan dan ketertinggalan dua daerah yaitu Lebak dan Pandeglang menjadi masalah utama yang muncul setiap tahun.

"Persoalan dari tahun ke tahun masih seperti persoalan kemiskinan. Yaitu intinya kalau miskin bagaimana kesehatan, pendidikan dan infrastruktur," kata Nata Irawan di acara Refleksi 17 Tahun Provinsi Banten Antara Cita-ita dan Realita di Pendopo Gubernur Banten, Kota Serang, Rabu (3/5/2017). Hadir dalam acara tersebut tokoh pendiri seperti Prof. Tihami dan Taufiequrachman Ruki dan perwakilan dari tokoh masyarakat Banten.

Nata mengatakan meskipun dari tahun ke tahun persoalan ini selalu muncul, tapi pembangunan juga belum terasa oleh warga. Apalagi di daerah Lebak dan Pandeglang yang pembangunannya lambat.

"Dari 11 juta warga Banten kira-kira yang miskin berapa, itu yang harus kita jawab segera," tambahnya

Penjabat Gubernur Banten Nata Irawan. Foto: Bahtiar/detikcom

Selain soal kemiskinan, masalah-masalah lain yang menurut Nata muncul dan perlu dibenahi seperti pembangunan infrastruktur wilayah, pembangunan pertanian dan pengembangan ekonomi lokal, perlindungan dan rehabilitasi sosial, pemanfaatan sumber daya laut untuk sumber pendapatan daerah dan perluasan lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha.

Karena masalah seperti di atas dan kesenjangan antara Lebak dan Pandeglang yang tinggi, Nata mengatakan ada target capaian indikator makro pembangunan. Pertama, di Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2018 ditargetkan pembangunan manusia sebesar 71%, laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5%, penurunan penduduk miskin mencapai 5,3% dan penurunan angka pengangguran sebesar 7,8%.

"Itu jadi pegangan kita supaya bisa melihat apa yang sudah dilakukan kemarin dan konsepsi membangun Banten seperti apa," ucapnya lagi. 
(bri/idh)

sumber: detik.com