blog image
Created by : admin - 2022-03-21 10:20:43

Kegiatan kunjungan Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) dilakukan langsung oleh Dirjen Bina Pemdes Yusharto Huntoyungo. Kunjungan berlangsung di Kantor Desa Oesusu Kecamatan Takari pada Sabtu, 19 Maret 2022. Turut mendampingi, Sekretaris I TP PKK Pusat Irma Zainal Yusharto, Asisten II Sekda Kabupaten Kupang Mesak Elfeto, Kadis PMD Provinsi NTT Victor Manek, Kadis PMD Kabupaten Kupang Charles Panie, Kades Oesusu Dani N. Tauho, Tim PKK desa Oesusu, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Perempuan. 

Dirjen Bina Pemdes Kemendagri dan rombongan disambut secara adat oleh masyarakat desa Oesusu melalui pengalungan Tais dan Natoni oleh masyarakat setempat. Kepala Desa Oesusu Dani Tauho dalam laporannya mengucapkan selamat datang kepada Dirjen Pemerintahan Desa Kemendagri, di mana desa Oesusu merupakan desa terpilih untuk dikunjungi Dirjen Bina Pemdes Kemendagri. Bagi masyarakat Desa Oesusu, kunjungan ini merupakan suatu kebanggaan bagi mereka dengan kondisi yang apa adanya.

Kades Oesusu menjelaskan, tahun 2020 dan 2021, di saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia termasuk Desa Oesusu banyak dana desa diprioritaskan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat dan penanganan Covid-19 sehingga pembangunan di desa berkurang. "Dana desa mesti dimanfaatkan dengan baik demi kemakmuran rakyat, meski ada yang tidak dapat dilakukan dengan menggunakan dana desa. Hal ini menjadi kesulitan kami yang kiranya bisa di bantu oleh pemerintah pusat dan daerah," ujarnya. 

Tidak hanya membahas dana desa, Dani juga memohon bantuan tower Telkomsel agar kesulitan jaringan telekomunikasi di Desa Oesusu bisa teratasi. 

Asisten II Sekda Kabupaten Kupang Mesak Elfeto dalam sambutannya mewakili Bupati Kupang, mengatakan bahwa ini merupakan suatu kehormatan bagi Pemerintah Kabupaten Kupang, yang mana kunjungan kali ini menjadi media untuk mengedepankan desa sebagai lokomotif perubahan komunitas maupun daerah baik pada aspek budaya, ekonomi, maupun sosial politik.

"Kami selalu memiliki ekspektasi yang tinggi untuk 160 desa yang ada di kabupaten Kupang. Rencananya, 40 % desa kami di akhir tahun 2024,  telah masuk dalam kategori desa maju. Sedangkan desa sangat tertinggal dan tertinggal yang berjumlah 100 desa akan diupayakan menjadi desa dengan kategori berkembang. Meskipun ini bukanlah target yang mudah terealisasi, namun Pemerintah Kabupaten Kupang memiliki keyakinan kuat untuk mencapainya. Dengan penguatan sistem Pemdes di Kabupaten Kupang, mulai dari perencanaan desa, keuangan desa, kelembagaan dan administrasi Pemdes, BUMdes, dan sumber daya aparaturnya sudah dilakukan secara simultan sejak tahun 2021," tegas Pelaksana Harian Sekda Kabupaten Kupang ini. 

Penting disampaikan, pihak Pemerintah Kabupaten Kupang tetap komitmen untuk menjalankan Peraturan Presiden Nomor 104 Tahun 2021 Pasal 5 (ayat) 4 tentang penggunaan dana desa tahun 2022 diprioritaskan pada program perlindungan sosial berupa bantuan langsung tunai, program ketahanan pangan dan hewani, dukungan pendanaan penanganan Covid-19, di mana 14 desa telah mengunggah laporan dan melanjutkan dengan proses pencairan anggaran. 

Dalam pelaksanaan dan penyelenggaraan Pemdes di Kabupaten Kupang, diakui Mesak terdapat beragam permasalahan yang akhirnya hanya menjadi tantangan desa untuk semakin dewasa secara demokrasi. Kondisi ini sepatutnya diperbaiki dan merupakan tanggung jawab bersama, karena masyarakat yang maju adalah wujud keberhasilan pihak pemerintah. 

Atas nama Pemerintah Kabupaten Kupang, Mesak Elfeto menyampaikan terima kasih atas kunjungan Dirjen Pemdes Kemendagri dan rombongan. Harapannya, dengan kunjungan ini  Kabupaten Kupang semakin termotivasi meningkatkan kinerja Pemdes di mana desa akan semakin mandiri berkolaborasi membangun desa serta menjadi motivasi dalam mewujudkan Kabupaten Kupang yang maju, mandiri dan sejahtera. 

Lebih lanjut, Dirjen Bina Pemdes Kemendagri Yusharto Huntoyungo menyatakan bahwa Desa Oesusu tidak hanya memiliki beberapa tempat wisata air terjun melainkan memiliki sumber daya alam yang berlimpah. "Tidak ada daerah yang miskin di NTT khususnya di Desa Oesusu yang berlimpah akan sumber daya alamnya".

Diakui Yusharto, sapi dan cendana yang dia datangkan dari NTT beserta hasil-hasil kebun lainnya merupakan hal yang potensial di daerahnya bahkan mampu ekspor hingga ke luar negeri, namun masih dijual dengan harga murah di pasaran masyarakat NTT. Beliau yakin bahwa tanah Timor merupakan tanah yang berlimpah susu dan madu, di mana hal ini perlu diaktualisasikan melalui kegiatan-kegiatan dari para Pendamping Desa dan PKK yang merupakan bagian dari siklus produksi. 

Di sela- sela sambutannya, Yusharto juga menyampaikan harapan Mendagri agar seluruh masyarakat selalu waspada terhadap Covid-19 dengan tetap selalu menjalankan prokes yang ditetapkan serta melakukan vaksinasi 2 kali hingga booster. 

Diakui Dirjen Bina Pemdes Kemendagri, semua daerah punya potensi masing-masing namun belum teraktualisasi dengan baik. Beliau juga mengajak Kades dan masyarakat Oesusu untuk bisa mengaktualisasikan potensi yang ada didukung kolaborasi dengan berbagai pihak. "Kami senang dengan program revolusi 5P dalam hal ini pada bidang pertanian karena akan menjadi satu siklus, di mana beberapa tenaga ahli dari Kementerian Pertanian  akan menjadi teman diskusi kami untuk mendesain seperti apa rantai pasok di setiap desa," tuturnya. 

Sebelum mengakhiri sambutannya, Dirjen Bina Pemdes Kemendagri ini berpesan kepada Kades agar Posko PPKM tetap aktif, dan selalu mensosialisasikan tentang Covid-19 serta melakukan isolasi terpusat, "Percepat belanja dana desa. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa 14 desa telah memposting dan menunggu proses pencairan anggaran. Kami berharap agar desa Oesusu sudah melakukan pendataan agar dapat terealisasi bantuan langsung tunai (BLT) dana desa. Selesaikan juga permasalahan batas desa agar desa Oesusu bisa menjadi Desa Model di Kabupaten Kupang".

Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyerahan plakat dan data desa seluruh Indonesia serta penyerahan secara simbolis alat kesehatan untuk desa Oesusu.