(Jakarta, 2/12)-- Obrolan Santai Kader Inspiratif Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (Obras Kain PKK) pada program kali ini mengambil tema "Ibu Cerdas dan Terampil: Siapkan Makanan Beragam, Bergizi, Sehat dan Aman".
Kegiatan yang digelar secara webinar pada Kamis, 2 Desember 2021 ini dibuka oleh Ketua umum Tim Penggerak (TP) PKK Pusat Tri Tito Karnavian. Dalam sambutannya Tri mengingatkan Kembali menganai 10 program pokok PKK, yang dalam kegiatan ini berkaitan erat dengan program tentang pangan dan kesehatan.
Webinar ini menempatkan pentingnya peranan seorang ibu dalam keluarga. Seorang ibu merupakan pilar utama dalam menyajikan makanan yang sehat. Menurut Ketua Bidang III TP PKK Pusat, Irma Zainal, peran PKK diharapkan dapat berkontribusi dalam penyediaan makanan yang Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA). B2SA adalah aneka ragam bahan pangan, baik sumber karbohidrat, protein, maupun vitamin dan mineral, yang bila dikonsumsi dalam jumlah seimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan dan tidak tercemar bahan berbahaya yang merugikan kesehatan. "Menu seimbang itu pasti sehat sedangkan menu sehat belum tentu seimbang," ujarnya.
Lanjutnya, ibu dapat memanfaatkan pekarangan rumah dengan mengkondisikan kemampuan rumah tangga. Sistem pangan sangat penting dalam membangun dunia yang lebih tangguh, selaras dengan hari pangan sedunia yang diperingati pada 16 Oktober 2021 lalu.
Sementara itu,dr. Susianto Tseng, narasumber pada hari ini mengatakan, peran sayur dan buah bukan hanya vitamin, tapi tinggi oksidan dan sangat dibutuhkan dimasa pandemi seperti ini. Sedangkan menurutnya patokan 4 sehat 5 sempurna, tidak harus dilengkapi dengan minum susu. "Tidak ada anjuran minum susu. Kita bisa memenuhi kebutuhan kesehatan tanpa susu sapi. Bahkan menurutnya untuk bayi, Air Susu Ibu (ASI) sudah mencukupi kebutuhan, tidak perlu minum susu sapi," tuturnya.
Dokter Gizi yang dijuluki The King of Tempe ini juga memaparkan gizi tempe yang lebih tinggi dari daging. "Walaupun harganya sepuluh kali lipat lebih murah daripada daging, tapi tempe bukan makanan murahan. Bahkan zaman dahulu tempe adalah makanan raja," katanya.
Susianto menambahkan, "Kita perlu variasi makanan, karena tidak ada makanan tunggal yang bisa memenuhi kebutuhan makanan, tidak bisa seimbang. Gizi seimbang harus keempatnya, makanan pokok, sayur, lauk pauk dan buah, tidak hanya kuantitatif tapi harus kualitatif. 92% isi piring kita dianjurkan nabati. Mau sehat, ayo makan buah dan sayur," pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 600 peserta yang merupakan TP PKK di seluruh Indonesia.