(Sorong, Papua Barat, 5/11)--Tim Penggerak (TP) PKK Pusat turun langsung dalam mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat dan pemanfaatan potensi serta keunggulan wilayah Kabupaten Sorong melalui pelatihan kader PKK di bidang desain kerajinan kerang, pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan kader PKK dalam merespon tantangan di dunia industri kreatif agar dapat bersaing dalam menghasilkan produk-produk unggulan yang memiliki kreativitasi tinggi dan berdaya saing.
Ketua Umum TP-PKK Tri Tito Karnavian secara resmi membuka kegiatan pelatihan disaksikan bersama Ketua Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP-PKK Pusat Irma Zainal, Ketua TP-PKK Provinsi Papua Barat Juliana A. Mandacan dan Ketua TP-PKK Kabupaten Sorong Yunita Linda Kamuru.
Sebelumnya, Tri Tito Karnavian mengajak keluarga Indonesia untuk menerapkan gaya hidup minim sampah atau zero waste. Hal tersebut Tri sampaikan melalui Ketua Bidang Penguatan Ketahanan Keluarga TP PKK Pusat Irma Zainal dalam webinar Obrolan Santai Kader Inspiratif (Obras Kain) PKK bertajuk “Yuk, Mulai Zero Waste” sehari sebelumnya, yakni pada Kamis, 4 November 2021. Obras Kain menghadirkan Co-founder Demibumi Jessica Halim yang telah menggalakkan pengurangan sampah plastik melalui berbagai upaya. Harapannya, pemahaman kita akan gaya hidup ini akan semakin terbuka dan tergerak untuk menerapkan dalam kehidupan sehari-hari dan ke depan akan menjadi lebih baik bagi bumi dan anak cucu kita nanti.
Disampaikan Tri bahwa istilah zero waste pertama kali muncul diprakarsai oleh seorang doktor keilmuan kimia bernama Paul Palmer di Oakland, California, Amerika Serikat, pada 1970. Langkah tersebut dilakukan agar seluruh manusia di muka bumi tidak melakukan pembakaran dan penimbunan sampah. Lebih lanjut, Tri mengatakan, berdasarkan berdasarkan data The Economist Intelligence Unit pada 2017, Indonesia menduduki peringkat kedua sebagai negara penyumbang sampah terbesar di dunia. Sedangkan menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), produksi sampah nasional mencapai 67,8 juta ton pada 2020. “Artinya, ada sekitar 185.753 ton sampah yang dihasilkan oleh 270 juta penduduk (Indonesia) setiap harinya. Setiap penduduk memproduksi sekitar 0,68 kilogram sampah per hari," ujarnya. Di sisi lain, kata Tri, rumah tangga menjadi penyumbang sampah terbesar bagi lingkungan.
Jessica Halim yang berlaku sebagai narasumber pun mengatakan bahwa sebanyak 48 persen sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) tidak cukup untuk melindungi lingkungan dari kerusakan. “Tumpukan sampah di TPA akan menghasilkan gas metana. Gas tersebut dapat meningkatkan suhu permukaan bumi dan menyebabkan terjadinya perubahan iklim,” kata Jessica.
Irma pun sependapat tentang hal itu. Sehingga memulai gaya hidup zero waste merupakan salah satu prinsip utama dalam konsep ekonomi sirkular atau ekonomi berkelanjutan. Konsep tersebut telah diadopsi pemerintah ke dalam Visi Indonesia 2045. Visi tersebut, kata Irma, telah diintegrasikan ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
Salah satu tindak lanjut dari webinar Obras Kain PKK tersebut adalah sebuah pelatihan yang diselenggarakan mulai tanggal 5 - 7 November 2021 bertempat di Gedung Pertemuan Aquarius Sorong, menghadirkan Bihapri, seorang Instruktur Kerajinan Kulit Kerang Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) Kerang Bekasi untuk melatih Kader PKK Kampung di Kabupaten Sorong dalam hal pemanfaatan potensi bahan baku, pengenalan dasar kerajinan kerang, inovasi kerajinan dari kulit kerang seperti tempat tisu, tata gelas, piring, bingkai foto, aksesoris, gantungan kunci, hiasan dinding dan lain sebagainya serta bagaimana memasarkan produk tersebut. Sebuah ketrampilan bernilai ekonomis yang menggunakan konsep reuse, reduce, dan recycle serta mengembangkan potensi yang ada di daerah.
Tri juga menekankan pentingnya upaya pemberdayaan perekonomian masyarakat kampung berbasis potensi lokal dalam rangka menekan angka stunting yang masih tergolong tinggi di Papua Barat.
Irma Zainal pun menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan upaya penguatan kelembagaan PKK sebagai Lembaga Kermasyarakatan Desa/Kelurahan di mana PKK memiliki peran strategis sebagai mitra pemerintah untuk berpartisipasi aktif dalam pemberdayaan masyarakat.
TP-PKK Pusat berharap dengan hadirnya pengurus/kader PKK yang memiliki kemampuan sumber daya manusia yang unggul, maka akan dapat meningkatkan kontribusi TP-PKK dalam pembangunan Desa/Kelurahan di wilayah masing-masing.