Jakarta (23/12)--Dalam rangka Penanganan pandemi Covid-19 menuju Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini, Tim Komunikasi Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia (RI) beserta Kementerian dalam Negeri (Kemendagri RI) menyelenggarakan Sosialisasi dan Penguatan Komunikasi Publik. Kegiatan ditargetkan untuk petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) dan Pemerintahan Desa.
Hadir dalam webinar adalah narasumber yang kompeten di bidangnya, yaitu Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik Kemenkominfo Hasyim Gautama, Direktur Polisi PP dan Linmas Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri Bernhard E. Rondonuwu, serta Kasubdit Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa Farida Kurnianingrum Ditjen Bina Pemdes Kemendagri.
Libur hari raya Natal 2021 sekaligus Tahun Baru 2022 memang menjadi momentum banyak orang melakukan mobilitas massal, pergerakan orang antar kota antar provinsi sangat dimungkinkan terjadi. Meskipun pemerintah mengumumkan kenaikan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan masyarakat (PPKM) ke level 3 tidak jadi diberlakukan di semua wilayah, namun pemerintah juga tetap melakukan antisipasi pergerakan massa terjadi, seperti pemeriksaan ketat massa yang melakukan perjalanan seperti penerapan protokol kesehatan yang sudah ditentukan, wajib sudah divaksin, swab antigen 1x24 jam, dan anak-anak yang belum vaksi dengan PCR dengan masa 3x24 jam.
“Status Indonesia untuk kasus pandemi mampu menekan sebaran Covid-19. Namun harus tetap waspada dengan varian baru Omicron yang sudah berada di sejumlah negara. Sehingga perlu penguatan melalui testing tracing treatment (3T). Covid-19 untuk Indonesia yang meski kasusnya rendah, anstisipasi libur Nataru harus dilakukan,” terang Hasyim.
Antisipasi pergerakan massa di libur Nataru menurut Bernhard, sangat didukung penuh oleh seluruh jajaran Forkopimda di semua wilayah. “Bagi kami di Satpol dan Linmas, penegakan disiplin protokol kesehatan menjadi hal yang rutin, yang tidak boleh tidak, yang harus menjadi kegiatan setiap hari. Kami juga rutin melaporkan wilayah-wilayah yang belum mencapai target vaksinasi menyeluruh, berkoordinasi dengan instansi terkait di semua daerah,” tegasnya.
Inti yang ingin disampaikan Bernhard adalah sinergi dan kolaborasi hingga unit terkecil, hingga pemerintahan desa bahkan setingkat Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Sebab, jumlah SDM Satpol PP dan Satlinmas terbatas, sehingga memerlukan kerja sama dengan seluruh unsur terkait.
Sementara itu, menurut Farida, desa dalam pelaksanaan menghadapi Nataru dan gelombang ketiga pendemi Covid-19 telah melakukan sejumlah langkah antisipasi, di antaranya melaksanakan PPKM di tingkat RT/RW, Desa/Kelurahan dan Kecamatan diberlakukan dengan mengaktifkan Posko Desa di setiap tingkatan dengan melihat kriteria zonasi pengendalian wilayah.
“Desa juga melakukan koordinasi bersama dengan camat, Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Membantu dalam hal percepatan pelaksanaan vaksinasi yang dilaksanakan sampai akhir Desember 2021,” tambahnya.
Kegiatan virtual yang berlangsung selama dua jam ini dihadiri oleh Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi, Perwakilan Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten/Kota, Kepala Bidang Trantibum Provinsi dan Kabupaten/Kota, dan Kepala Bidang Linmas Provinsi dan Kabupaten/Kota. Selain webinar, kesempatan ini juga sekaligus dilakukan Pengumuman Kompetisi Video Satpol PP Satlinmas dan Pemdes Lawan Covid-19.