blog image
Created by : admin - 2019-10-26 14:01:56

Presiden Jokowi mengajak segenap elemen bangsa untuk berani menghadapi tantangan dengan optimis. Presiden mengemukakan bahwa saat ini semua negara saling berkompetisi secara ketat, namun ia meyakini ketakutan dan pesimisme yang banyak disampaikan sebagian orang tidak akan terjadi. “Jangan sampai kita takut bersaing, takut berkompetisi apalagi belum-belum sudah pesimis. Tidak! Bangsa kita ini bangsa besar. Jangan sampai kita mengkerdilkan diri kita sendiri. Tidak ada kesulitan yang tidak ada jalan keluarnya,” tegas Presiden Jokowi saat bersilaturahmi dengan para teladan nasional, di Istana Negara, Jakarta (18/8).

Presiden menggambarkan bagaimana kaitan hubungan antar negara di dunia saat ini. Ia menyebutkan, jika ada satu negara yang sakit maka negara yang lain juga bisa terimbas krisis tersebut. “Situasi ini tidak hanya yang berkaitan dengan masalah ekonomi bahkan politik disebuah negarapun berimbas pada situasi ekonomi. Misalnya di Timur Tengah, ekonomi guncang harga minyak turun. Inilah tantangan tantangan yang kita hadapi nyata di depan kita dan nyata kita rasakan,” jelas Presiden.

Ini memang bukan sesuatu yang mudah. Tetapi Presiden optimis bahwa dengan kerja keras dan prestasi-prestasi yang sudah diraih para teladan, ketakutan-ketakutan yang banyak orang sering sampaikan tidak akan terjadi. “Kita memang harus berani menghadapi tantangan. Saya senang sekali bahwa gerakan-gerakan itu muncul di masyarakat. Keteladanan-keteladanan banyak muncul di masyarakat. Ada juara dalam kompetisi-kompetisi internasional. Ini sangat memberikan arti, bahwa kita dalam persaingan memiliki para pemenang,” ujar Presiden.

Presiden mengaku sangat senang dan bangga pada para teladan nasional yang memunculkan optimisme dan mengikis pesimisme yang ada di beberapa bagian masyarakat. Para teladan tingkat nasional yang hadir dalam silaturahmi dengan Presiden antara lain Kepala Desa dan Lurah teladan tingkat nasional, Teladan dari Asean Energy Award 2016, para petani dan gabungan kelompok tani, penyuluh pertanian, tenaga harian lepas, tenaga buruh dan PNS berprestasi. Selain itu hadir juga dari balai penyuluh kecamatan berprestasi, polisi hutan dan penyidik serta kelompok masyarakat pengelola daerah  aliran sungai teladan nasional. Tak ketinggalan juga para pejabat fungsional kelautan dan perikanan, kelompok perikanan mandiri berprestasi dan nelayan teladan.

Hadir juga para pembina dan transmigran teladan, para dokter dan dokter gigi teladan, perawat, bidan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, ahli teknologi kelaboratoriuman medik, dan tenaga kesehatan lingkungan teladan. Untuk kalangan pemuda, diundang juga para anggota/pengurus Karang Taruna berprestasi, pekerja sosial masyarakat dan lembaga sosial masyarakat berprestasi. Dari dunia pendidikan ada para guru dan kepala TK berprestasi dan berdedikasi, guru dan pengawas SD berprestasi dan berdedikasi, guru SD Luar Biasa dan SMP Luar Biasa berprestasi dan berdedikasi, kepala sekolah dan pengawas SMP serta pengawas SMA berprestasi dan berdedikasi.

Dari kalangan keagamaan ada para Kepala kantor Urusan Agama teladan, keluarga sakinah teladan, kiyai dan ustadz teladan, para kepala dan pengawas madrasah berprestasi dan berdedikasi serta para penyuluh agama hindu teladan. Untuk bidang olah raga, hadir para atlet terbaik dan pelatih terbaik. Dari dunia pustaka diundang para arsiparis terbaik dan para penyuluh kearsipan terbaik, para pustakawan berprestasi, perpustakaan desa dan kelurahan terbaik serta pemenang lomba bercerita siswa SD tingkat nasional. Selain itu, hadir juga para penyuluh KB, petugas lapangan KB dan pasangan KB lestari, para motivator KB pria dan para juara lomba metoda KB jangka panjang kategori Puskesmas tingkat nasional.

Diundang juga peraih kejuaraan bertaraf internasional, para pemenang lomba olimpiade sains, para pemenang lomba pidato berbahasa Indonesia oleh penutur asing, para penerima beasiswa seni dan budaya Indonesia serta para inspirator dan inovator pembangunan untuk berbagai pelayanan masyarakat. Terbukti kita memiliki begitu banyak para teladan dari berbagai bidang kehidupan masyarakat.

Sumber: presidenri.go.id