blog image
Created by : admin - 2019-10-26 14:01:56

Lurah Penatih (No 2 dari kiri), bersama Tim Pendamping dari Bali
 
JAKARTA â–  Kelurahan Penatih, Kecamatan Denpasar Timur, Provinsi Bali, merupakan salah satu Juara I Lomba Desa dan Kelurahan Nasional Tahun 2016. Desa yang memiliki visi : Kreatif bernuansa budaya dalam keseimbangann ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 9.575 jiwa, terdiri dari laki-laki 4.797 jiwa dan perempuan 4.778 jiwa. Lokasi kantor kelurahan sangat dekat dengan ibukota kecamatan, yaitu hanya 3 km. Sedangkan untuk menjangkau ibukota provinsi maupun kota masing-masing sejauh 5 km. Saat ini Kelurahan dipimpin oleh Wayan Herman, SoS. 

Misi Kelurahan Penatih adalah : 1) Penguatan jati diri masyarakat kelurahan Penatih berdasarkan budaya Bali, 2) Mmbudayakan Kelurahan Penatih berdasarkan kearifan lokal melalui budaya kreatif dan 3) Memasyarakatkan Pemerintahan yang baik (Good governance), 4) Meningkatkan pelayanan publik menuju kesejahteraan masyarakat (welfare sociaty) dan 5) Mempercepat pertumbuhan dan memperkuat ketahanan ekonomi rakyat.

“Sangat menarik lomba desa dan kelurahan tahun ini dan penuh tantangan. Lomba Desa dan Kelurahan perlu dipertahankan setiap tahunnya, disamping untuk meningkatkan kreativitas, juga bermanfaat untuk saling belajar dari daerah lain. Dalam mengelola pemerintahan kelurahan, kami memiliki motto “swakadarma”, yang artinya melayani adalah kewajiban. Sehingga tiada henti-nya kami berinovasi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat”, ungkap Herman saat diwawancarai di Jakarta usai pemaparan di depan Dewan Yuri, 12/8 2016.

Keunggulan yang mengantarkan Kelurahan Penatih sehingga bisa sampai di Jakarta, lanjut Herman, salah satunya adalah karena Penatih mempunyai tempat pelayanan masyarakat yang sudah dinilai oleh Ombushment hampir sempurna, dengan perolehan angka 9,70. Penatih telah mengembangkan SIPENA yaitu Sistem Pelayanan Penatih berbasis teknologi Informasi. Sehingga dengan adanya SIPENA ini masyarakat dapat menikmati pelayanan prima. Dengan tiga kali klik saja, yaitu klik pertama, untuk memilih surat apa yang dibutuhkan. Klik kedua mengisi nama yang memerlukan surat. Dan klik ketiga proses printing.

Ke depan, Herman berkeinginan, dengan teknologi informasi ini Herman akan mengembangkan penggunaan android. Dengan teknologi ini maka masyarakat akan sangat dimudahkan karena dapat mengajukan permohonannya dari rumah atau dari mana saja. Mereka datang ke kelurahan tinggal ambil apa yang mereka inginkan.

Terkait dengan perubahan kebijakan pemerintah, khususnya terkait dengan Permendagri 81 Tahun 2015, Herman merasakan banyaknya perubahan yang mendasar. “Sekarang ini makin simpel dan lebih tepat. Harapan untuk Pemerintah, kami mempunyai SIPENA dan sistem itu aktif setiap saat. Sementara prodeskel yang punya Ditjen Bina Pemdes adalah pasif. Mudah-mudahan ke depan program SIPENA kami bisa diadopsi prodeskel”, ungkap Herman. (Red : Agt-Jam)