Mataram (ANTARA) - Kelurahan Pejanggik, Kecamatan Mataram, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, berhasil masuk nominasi lomba evaluasi perkembangan kelurahan tingkat nasional regional IV tahun 2019.
Atas keberhasilannya itu, Kelurahan Pejanggik mendapat kunjungan penilaian dari tim penilai lomba sebanyak lima orang dan diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan Lurah Pejanggik Rakhmad Fakhrurozy di Mataram, Senin.
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan, Kelurahan Pejanggik menjadi kelurahan ketiga di Kota Mataram yang masuk dalam nominasi nasional dalam lomba kelurahan.
"Tahun sebelumnya, Kelurahan Banjar dan Kelurahan Dasan Cermen. Kita berharap Kelurahan Pejanggik bisa menjadi juara dan kami percaya sepenuhnya kepada tim penilai bisa menilai seobjektif mungkin," katanya.
Di sisi lain, Mohan berharap dengan adanya lomba kelurahan ini diharapkan bisa menginspirasi lurah-lurah yang lain supaya bersemangat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai aparat pemerintah dengan maksimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan kemasyarakatan dan pembangunan di tingkat kelurahan.
Sebelumnya, Lurah Pejanggik Rakhmad Fakhrurozy memaparkan berbagai potensi, inovasi dan penghargaan yang diraih oleh kelurahan yang dipimpinnya. Berdasarkan penjelasannya, Kelurahan Pejanggik dihuni sekitar 1.918 kepala keluarga (KK).
"Sampai saat ini, kami telah meraih beragam prestasi dan penghargaan baik tingkat kota maupun tingkat Provinsi NTB," ujarnya.
Dimana menurut hasil analisa Prodeskel Dirjen Bina Pemdes Kemendagri RI atas beberapa indikator potensi dan perkembangan sampai dengan tahun 2018 Kelurahan Pejanggik memiliki progres indeks menjadi 0,82 masuk dalam klasifikasi kelurahan swasembada kategori mula dengan tipologi jasa.
"Pejanggik termasuk dalam kategori kelurahan cepat berkembang," katanya.
Menurutnya, deretan inovasi yang telah dilaksanakan antara lain, pro-edit yaitu surat menyurat secara digital, bale kreatif, lembaga adat tindih tate care yaitu sebagai bentuk inovasi pelestarian budaya, angkringan pos 3A yakni usaha lingkungan yang dikelola oleh pemuda Majeluk, "si mama" merupakan program kampanye persampahan, dan WIKA ASRI.
Sementara Ketua Tim Penilai Budiono yang merupakan Kasubid Evaluasi Perkembangan Desa Wilayah IV Dirjen Kementerian Dalam Negeri RI mengatakan, dalam hal ini tim penilai ditugaskan untuk mengklarifikasikan dengan mencocokkan dan mendalami kesesuaian data yang telah disampaikan dalam berkas dokumen usulan lomba desa dan kelurahan tingkat regional IV dengan kondisi riil yang ada di lapangan.
Ia mengatakan, kegiatan lomba bertujuan mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah Desa dan Kelurahan beserta masyarakat untuk berlomba dan bersaing secara positif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami mengimbau kepada pemerintah daerah untuk terus menerus dan berkelanjutan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Desa dan Kelurahan," katanya.
Atas keberhasilannya itu, Kelurahan Pejanggik mendapat kunjungan penilaian dari tim penilai lomba sebanyak lima orang dan diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan Lurah Pejanggik Rakhmad Fakhrurozy di Mataram, Senin.
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana mengatakan, Kelurahan Pejanggik menjadi kelurahan ketiga di Kota Mataram yang masuk dalam nominasi nasional dalam lomba kelurahan.
"Tahun sebelumnya, Kelurahan Banjar dan Kelurahan Dasan Cermen. Kita berharap Kelurahan Pejanggik bisa menjadi juara dan kami percaya sepenuhnya kepada tim penilai bisa menilai seobjektif mungkin," katanya.
Di sisi lain, Mohan berharap dengan adanya lomba kelurahan ini diharapkan bisa menginspirasi lurah-lurah yang lain supaya bersemangat dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai aparat pemerintah dengan maksimal dalam meningkatkan kualitas pelayanan kemasyarakatan dan pembangunan di tingkat kelurahan.
Sebelumnya, Lurah Pejanggik Rakhmad Fakhrurozy memaparkan berbagai potensi, inovasi dan penghargaan yang diraih oleh kelurahan yang dipimpinnya. Berdasarkan penjelasannya, Kelurahan Pejanggik dihuni sekitar 1.918 kepala keluarga (KK).
"Sampai saat ini, kami telah meraih beragam prestasi dan penghargaan baik tingkat kota maupun tingkat Provinsi NTB," ujarnya.
Dimana menurut hasil analisa Prodeskel Dirjen Bina Pemdes Kemendagri RI atas beberapa indikator potensi dan perkembangan sampai dengan tahun 2018 Kelurahan Pejanggik memiliki progres indeks menjadi 0,82 masuk dalam klasifikasi kelurahan swasembada kategori mula dengan tipologi jasa.
"Pejanggik termasuk dalam kategori kelurahan cepat berkembang," katanya.
Menurutnya, deretan inovasi yang telah dilaksanakan antara lain, pro-edit yaitu surat menyurat secara digital, bale kreatif, lembaga adat tindih tate care yaitu sebagai bentuk inovasi pelestarian budaya, angkringan pos 3A yakni usaha lingkungan yang dikelola oleh pemuda Majeluk, "si mama" merupakan program kampanye persampahan, dan WIKA ASRI.
Sementara Ketua Tim Penilai Budiono yang merupakan Kasubid Evaluasi Perkembangan Desa Wilayah IV Dirjen Kementerian Dalam Negeri RI mengatakan, dalam hal ini tim penilai ditugaskan untuk mengklarifikasikan dengan mencocokkan dan mendalami kesesuaian data yang telah disampaikan dalam berkas dokumen usulan lomba desa dan kelurahan tingkat regional IV dengan kondisi riil yang ada di lapangan.
Ia mengatakan, kegiatan lomba bertujuan mendorong dan memberikan motivasi kepada pemerintah Desa dan Kelurahan beserta masyarakat untuk berlomba dan bersaing secara positif dalam meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, dan pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat.
"Kami mengimbau kepada pemerintah daerah untuk terus menerus dan berkelanjutan melakukan pembinaan dan pengawasan kepada Desa dan Kelurahan," katanya.
Sumber : SUMBER