blog image
Created by : admin - 2019-10-26 14:01:56

JAKARTA, KOMPAS.com

 
- Presiden Joko Widodo menilai kerusuhan yang terjadi di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, harus dijadikan sebagai pelajaran agar peristiwa serupa tak terulang.

 

Semua pihak, kata Jokowi, harus saling menghargai perbedaan masing-masing sehingga suasana kerukunan dapat tercipta.

"Saya kira kita semuanya harus belajar dari sini bahwa semuanya harus mengayomi. Yang mayoritas mengayomi yang minoritas, yang minoritas juga saling bertoleransi karena kekuatan kita ini adalah keberagaman, kekuatan kita ini adalah perbedaan, kekuatan kita ada d situ," kata Jokowi, di Jakarta, Senin (1/8/2016).

Jokowi mengatakan, saat kerusuhan di Tanjungbalai terjadi pada Jumat (29/7/2016) malam, pemerintah dan aparat langsung bertindak cepat.

Dia langsung menginstruksikan Kapolri Jenderal (pol) Tito Karnavian untuk segera turun ke lokasi kejadian.

"Detik itu juga turun ke lapangan untuk menyelesaikan terutama mengumpulkan tokoh-tokoh sehingga jangan sampai isu sara seperti itu melebar kemana-mana," kata Jokowi.

Ia mengatakan, aparat kepolisian saat ini sudah menemukan dan mengamankan yang diduga sebagai aktor terjadinya kerusuhan dan tindak anarkis di Tanjungbalai.

Jokowi memastikan mereka akan mendapat hukuman yang berat sesuai perbuatannya.

"Tegas saya sampaikan pemerintah akan menindak tegas semua yang bertindak anarkis. Termasuk di dalamnya main hakim sendiri. Karena masalah SARA adalah negara kita ini harus betul kita tiadakan," ujar Jokowi.

Polisi kini sudah mengamankan sembilan orang terkait kerusuhan yang terjadi di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Jumat (29/7/2016) malam.

Kerusuhan tersebut mengakibatkan perusakan hingga pembakaran sejumlah rumah ibadah umat Buddha.

Sumber : www.kompas.com