(Jakarta, 3/11)--Desa Srimulyo secara administratif berada wilayah Kecamatan Piyungan di Kabupaten Bantul, Provinsi D.I. Yogyakarta. Letak geografis Desa Srimulyo berada pada rentang koordinat 1100 26’ 26” BT sampai 1100 28’ 59” BT dan 70 49’ 13” LS sampai 70 52’ 34” LS. Desa Srimulyo termasuk salah satu desa yang berada di paling timur Kabupaten Bantul yang berbatasan dengan Kabupaten Gunungkidul, dengan luas wilayah 1.456,7585 Ha.
Pada perhelatan workshop internasional TC-36 CIRDAP (Technical Committee -36 Centre of Integrated Rural Development for Asia and the Pacific) dengan tema “Village Management through Village Governance for Digital-based Village Economic Development and Empowerment”, 3-4 November 2021, Desa Kalurahan Srimulyo menampilkan video tata kelola pemerintahan desanya berkaitan dengan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi desa berbasis digital dan potensi yang ada di Srimulyo.
Desa ini menampilkan suasana lingkungan Kalurahan Srimulyo sendiri, tempat wisata Pasar Kebon Empring, area wisata Bukit Tinatar dan kawasan industri kreatif PT IGP Internasional dan Pertanian di Kampung Jagung Jombor. Meski perhelatan berlangsung secara virtual dengan basis di Jakarta, Desa Srimulyo juga bergabung siaran langsung workshop dari Balai Kalurahan Srimulyo.
Para peserta workshop internasional kagum pada pertumbuhan pesat Desa Srimulyo yang memiliki sejumlah keunggulan yang mampu memadukan kearifan lokal dengan teknologi. Desa ini memiliki aplikasi layanan publik yang mudah diakses dan mudah dikenal, salah satu yang popular adalah E-Lastri alias layanan administrasi tanpa antri. “Kami bersama-sama seluruh perangkat desa memajukan semua potensi yang ada di desa, kami bekerja di desa yang didukung sumber daya manusia yang potensial, serta banyak tenaga kerja berusia muda,” ujar Wajiran Kepala Desa Srimulyo.
Desa Srimulyo adalah salah satu desa kebanggaan DI.I Yogyakarta dan juga Indonesia yang mampu menginspirasi desa-desa lainnya, termasuk memberikan inspirasi mengembangkan desa bagi negara-negara peserta workshop hari ini.
Desa yang menghasilkan komoditi jagung ini juga patut berbangga bisa tampil dalam ajang pertemuan internasional dan dibuka langsung oleh Menteri Dalam Negeri republik Indonesia Muhammad Tito Karnavian dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Yusharto Huntoyungo beserta jajarannya, serta para delegasi negara anggota.
Foto:Dok. Ditjen Bina Pemdes/Puspen Kemendagri