“Kabupaten Gorontalo Utara adalah salah satu kabupaten pemekaran 12 tahun lalu. Saat ini Gorontalo memiliki 5 desa 1 kota, dengan 77 kecamatan, 72 kelurahan dan 657 desa. Alhamdulillah dalam lomdeskel tahun ini, ada salah satu desanya yaitu Desa Tolinggula Tengah, Kecamatan Tolinggula, berhasil mewakili Provinsi Gorontalo masuk 3 besar dan ikut berkompetisi di tingkat nasional. Hari ini Kepala Desa kami akan mamemaparkan hal-hal yang telah dilakukan oleh desa. Lomba Desa bagi Pemertintah Daerah sangat penting, karena dapat memotivasi desa untuk ikut bersaing. Apalagi dilombakan secara nasional, tentu prestasi juara lomdeskel merupakan penghargaan tersendiri sekaligus merupakan kepercayaan masyarakat dan pemerintah daerah kepada desa. Bagi kades, kepercayaan masyarakat sangat penting untuk menjalankan tugas-tugas secaranya efektif. Saya sebagai bupatinya turut bangga atas prestasi Desa Tolinggula ini”, ungkap Dr. Imran Yasin, Bupati Gorontalo Utara, saat ikut mengawal Kepala Desa Tolinggula menunggu giliran Pemaparan Lomba Desa dan Kelurahan Tahun 2019 di Jakarta, 7 Agustus 2019.
Lebih lanjut Imran menjelaskan bahwa yang lebih penting dari sekedar lomba desa adalah bagaimana menggairahkan pembangunan desa dan memberikan kepercayaan kepada pimpinan desa. Prestasi Juara dalam Lomba Desa, akan menjadi lebel kredibilitas bagi desa juara di mata masyarakatnya, sehingga kepemimpinan desa akan semakin efektif.
Lomba Desa dengan sistem zonasi, sebagaimana diatur dalam Permendagri Nomor 81 Tahun 2015, menurutnya lebih fair, lebih proporsional. Dampaknya sangat besar bagi masyarakat desa terutama di wilayah luar Pulau Jawa. Karena dengan sistem kejuaraan regional, maka ada harapan atau peluang yang lebih besar bagi masyarakat atau desa-desa di luar Jawa untuk untuk menjadi juara.
Ditanya soal keunggulan desa yang hari ini mewakili gorontalo, Imran menilai adanya beberapa kelebihan. Pertama, Kepala Desa Tolinggula memiliki kreativitas yang begitu tinggi, bagaimana memanfaatkan potensi desa, dan memanage sistem administrasi desa sebagaimana diatur dalam UU Desa. Kedua, Kepala Desa Tolingula mampu kerjasama dengan mitra kerja di desa, dengan BPD dan Lembaga Adat. Sebab kalau tidak bersatu, sulit membangun desa. Sehingga keputusan yang diambil desa, merupakan keputusan bersama.
Ketiga, mampu melakukan inovasi. Desa punya banyak tanaman kelapa, selama ini masyarakat susah mengolah potensi karena harga turun. Beliau mencari terobosan mengaktifkan kelompok perempuan mengolah kelapa menjadi minyak. Kini berkat minyak tersebut, ekonomi masyarakat meningkat. Sarana olah raga dibangun, sehingga generasi muda, remaja masjid dan anak-anak dengan mudah digerakkan melalui olah raga. Persatuan dan kekompakan terjaga dan kesehatan masyarakat pun semakin prima. Hal yang menarik bagi Imran, Kepala Desa Tolinggula berhasil menyelenggarakan Turnamen Sepak Bola yang melipatkan klub dari Buol Sulawesi Tengah. Maka ramailah desa Tolinggula yang dihadiri banyak pengunjung dari daerah lain.
“Dalam rangka pembinaan desa dan kelurahan, kami lakukan secara berjenjang. Dimana kami manfaatkan seluruh stakeholder pemangku kepentingan, baik di tingkat kabupaten, kecamatan maupun provinsi. Alhamdulillah semua itu sudah berjalan. Apalagi Provinsi Gorontalo memiliki slogan “Adat bersandi syarak, syarak bersandi kitabullah. Manakala ada masyarakat desa punya suatu hajadan, maka harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga menguntungkan bagi masyarakat”, tambah Slamet Takri, Kepala Dinas PMD dan Dukcapil Provinsi Gorontalo yang turut mendampingi Bupati.
Mengenai peran TP PKK, Slamet menjelaskan bahwa peran TP PKK sangat membantu dan sangat mendukung semua program pemerintah di desa. TP PKK terlibat langsung baik dalam rangka peningkatan kesejahteraan maupun peningkatan ekonomi. (Agt)