blog image
Created by : admin - 2021-12-30 10:34:01

Jakarta (22/12)--  Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) Kementerian Dalam Negeri melalui sejumlah pegawai turut menghadiri secara daring peringatan Hari Ibu Ke-93 yang dihelat secara hybrid (daring dan luring) dari Gedung Bhakti Wanitatama, Yogyakarta, Rabu, 22 Desember 2021. Hari Ibu tak bisa dilepaskan dengan peristiwa Kongres Perempuan I 22 Desember 1928, bahkan Gedung Mandala Bhakti Wanitatama dibangun untuk mengenang perjuangan perempuan.

Peristiwa tersebut merupakan awal bangkitnya gerakan perempuan Indonesia sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia. Atas prakarsa para perempuan pejuang pergerakan kemerdekaan, pada tanggal 22-25 Desember tahun 1928 diselenggarakan Kongres Perempuan Indonesia I di Yogyakarta.

Wakil Gubernur Yogyakarta, Sri Paduka Paku Alam X mewakili Gubernur Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, saat itu tanggal 22-25 Desember tahun 1928 di Pendopo Ndalem Jayadipuran, Yogyakarta, digelar kongres pertama gerakan perempuan Indonesia yang menjadi latar belakang ditetapkannya Hari Ibu.

"Hal tersebut merupakan momentum spesifik yang menandai babak baru bangkitnya gerakan wanita Indonesia untuk membangun organisasi tanpa memandang etnis, agama dan kelas sosial. Peringatan Hari Ibu di Indonesia adalah peringatan atas eksistensi perempuan," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Pemberdayaan Perempuan Bintang Puspa Yoga menambahkan, Hari Ibu diresmikan oleh Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959. Peristiwa besar yang terjadi pada tanggal 22 Desember tersebut kemudian dijadikan tonggak sejarah bagi Kesatuan Pergerakan Perempuan Indonesia.

"Hari Ibu oleh bangsa Indonesia diperingati tidak hanya untuk menghargai jasa-jasa perempuan sebagai seorang ibu, tetapi juga jasa perempuan secara menyeluruh, baik sebagai ibu, istri, warga negara, dan pejuang kemerdekaan. Tema hari ibu tahun ini sama dengan tahun sebelumnya, yaitu mengangkat tema "Perempuan Berdaya, Indonesia Maju", katanya. Bintang menambahkan, pemberdayaan perempuan merupakan urusan setiap orang karena manfaatnya terasa secara global.

"Nyatanya perjuangan perempuan menjadi ibu bangsa sangat relevan sampai saat ini. Saya tidak bosan menggelorakan kalimat persatuan dan kesatuan pada perempuan Indonesia. Untuk seluruh perempuan Indonesia, tanamkanlah dalam diri dan pikiran bahwa perempuan adalah sosok yang kuat, tangguh dan berdaya. Abaikan mereka yang berkata sebaliknya. Sejarah membuktikan banyak sumbangsih yang dilakukan perempuan baik masa lalu maupun masa kini. Terimakasih atas dedikasi dan kontribusi kepada bangsa, negara, keluarga dan masyarakat," tuturnya. Tak ketinggalan, Ibu Presiden Republik Indonesia Iriana Joko Widodo pun turut memberi ucapan selamat Hari Ibu melalui video.

"Di hari istimewa ini, saya mengucapkan selamat Hari Ibu ke-93. Kepada ibu-ibu seluruh Indonesia, semuanya adalah perempuan tangguh. Hari yang sangat bersejarah sebagai tonggak penting gerakan masyarakat Indonesia. Acara ini merupakan pengakuan atas eksistensi perempuan atas peran penting ibu. Saya mengimbau agar kaum ibu berani berbicara, menunjukkan potensi, semakin inovatif serta berkontribusi bagi kemajuan bangsa. Dalam masa pandemi ini, ibu juga sukses berperan melindungi keluarga. Perempuan adalah pilar, harus menjadi perempuan berdaya, menyiapkan generasi masa depan yang tangguh, menurunkan angka stunting, memperkuat ekonomi keluarga dengan menggerakkan semangat kewirausahaan," tuturnya.

Di akhir acara, diputar video ucapan selamat Hari Ibu oleh para tokoh perempuan negeri ini, seperti Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah, Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar.